SUGENG RAWUH WONTEN BLOG PEKOK | SELAMAT DATANG DI BLOG PEKOK | WELCOME TO PEKOK BLOG

Senin, 17 September 2012

Penulisan Sejarah


HISTORIOGRAFI

Secara semantik histeriografi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu history yang berarti sejarah dan grafi yang berarti deskripsi/penulisan. Jadi secara umum penulisan sejarah atau historiografi adalah penulisan apa yang terjadi dan dikisahkan ulang demi tujuan tertentu, entah itu tujuan politik, pendidikan, keilmiahan ataupun hanya hobi belaka. Hampir setiap masyarakt memiliki penulisan sejarah sendiri. Leopold von Ranke menyatakan sejarah adalah sesuatu yang benar dan sejarah merupakan penulisan kembali suatu peristiwa, atau dengan kata lain penulisan sejarah adalah reskonstruksi peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Penulisan sejarah atau historiografi sejalan dengan dinamika masyarakat. Dia adalah ciri khas (representasi) kebudayaan masyarakt tersebut. Refleksi terhadap apa yang pernah terjadi dalam kebudayaan tersebut. Histeriografi adalah upaya masyarakat yang sudah mengenal tulisan untuk menelusuri jejak masa lalunya. Jejak masa lalunya yang bercerai berai ke dalam berbagai bentuk.


Penulisan merupakan tahap akhir dalam penelitian sejarah, terutama setelah sumber-sumber kita peroleh, dikutip sebagai data, diverifikasi lalu digunakan sebagai bahan penulisan. Penulisan hanya dapat dikerjakan setelah dilakukan penelitian, tanpa penelitian penulisan hanya berarti reskonstruksi tanpa pembuktian. Penggunaan sumber kerap kali menjadi faktor yang menentukan dalam penulisan kembali sebuah peristiwa. Seperti yang diutarakan oleh Garragham, pengertian histeriografi (penulisan sejarah) adalah “a systematic body of principles and rules designed to aid effectivelly in gathering the source-materials of history apprising them critically, and presenting a shyntesis, generally in written form of the result achieved”. Selain itu, penulisan memerlukan kemampuan menyusun fakta-fakta yang bersifat fragmentasi itu, kedalamsuatu uraian yang sistematis, utuh dan komunikatif.

B.      Jenis-jenis penulisan sejarah

1.       Sejarah lisan
Merupakan upaya mengetahui kejadian masa lalu yang dilakukan dengan teknik wawancara pada tokoh atau pelaku sejarah yang berkaitan dengan kejadian atau tema tertentu. Sejarah lisan dengan demikian memiliki dua fungsi, pertama ia sebagai metode (cara penulisan sejarah) dan kedua sebagai sumber sejarah.




2.       Sejarah sosial
Merupakan penulisan sejarah yang berkaitan dengan tema-tema sosial seperti kemiskinan, perbanditan, kekerasan, kriminalitas, pelacuran, perlawanan terhadap kolonial, pertumbuhan penduduk, migrasi, urbanisasi dan sebagainya.

3.       Sejarah kota
Sebagaimana sejarah sosial, permasalahan yang menjadi bidang kajian sejarah kota juga sangat luas. Diantara bidang kajian yang termasuk dalam sejarah kota antara lain, perkembangan ekologi (lingkungan) kota; transformasi atau perubahan sosial ekonomi masyarakat kota (termasuk di dalamnya adalah industrialisasi dan urbanisasi); sistem sosial dalam masyarakat kota; problem-problem sosial seperti masalah kepadatan dan heterogenitas; dan mobilitas sosial masyarakat perkotaan. Sejarawan banyak yang memasukkan sejarah kota juga dalam sejarah sosial atau sejarah lokal.

4.       Sejarah pedesaan
Sejarah pedesaan adalah sejarah yang secara khusus meneliti tentang desa atau pedesaan, masyarakat petani, dan ekonomi petanian.

5.       Sejarah ekonomi
Sejarah ekonomi merupakan salah satu unit penulisan sejarah yang mempelajari berbagai faktor yang menentukan jalannya perkembangan perekonomian (produksi, distribusi dan konsumsi) suatu masyarakat.

6.       Sejarah kebudayaan
Merupakan kajian historis yang membahas tentang pola-pola kehidupan (morfologi budaya) dan kesenian.

7.       Sejarah lokal
Beberapa tema yang merupakan objek penulisan sejarah lokal adalah dinamika masyarakat pedesaan, interaksi antar suku bangsa dalam masyarakat majemuk, revolusi nasional di tingkat lokal, dan biografi tokoh-tokoh lokal.

8.       Sejarah wanita
Bidang kajian dari sejarah wanita ini antara lain meliputi: tentang peranan wanita dalam berbagai sektor sosial-ekonomi, biografi tokoh wanita, gerakan-gerakan wanita, sejarah keluarga dimana peran wanita disini sangat dominan, tentang budaya wanita, dan tema tentang kelompok-kelompok wanita. Sebagai spesialisasi dalam kajian sejarah, sejarah wanita dapat dimasukkan dalam sejarah sosial.

9.       Sejarah agama
Kajian dalam sejarah agama antara lain meliputi, sejarah awal lahirnya agama-agama dunia, aliran-aliran keagamaan pada agama-agama tertentu, gerakan-gerakan keagamaan, pemberontakan ulama dan lain sebaginya


10.  Sejarah politik
Sejarah politik merupakan sejarah yang mengkaji tentang masalah-masalah pemerintahan, kenegaraan (termasuk partai-partai politik) dan power (kekuasaan).

11.   Sejarah pemikiran
Sejarah pemikiran dapat didefinisikan sebagai the study of the role of ideas in historical events and process. Secara lebih kongkrit sejarah pemikiran mencakup studi tentang pemikiran-pemikiran besar, yang berpengaruh pada kejadian bersejarah, serta pengaruh pemikiran tersebut pada masyarakat bawah.
12.  Sejarah kuantitatif
Sejarah kuantitatif adalah penggunaan metode kuantitatif (teknik matematika) dalam penulisan sejarah. Perbedaannya dengan penulisan sejarah lain (sejarah kualitatif) dengan demikian terletak pada penggunaan data sejarah. Kalau sejarah kualitatif datanya berupa deskripsi (berita), peninggalan (bangunan, foto), pikiran, perbuatan, dan perkataan (sejarah lisan), maka sejarah kuantitatif datanya berupa angka-angka (misalnya: angka kejahatan, jumlah murid), statistik (misalnya: harga sembako, perpajakan) dan sensus (misalnya: penduduk, ternak).

13.  Sejarah mentalitas
Tema-tema yang menjadi objek studi sejarah mentalitas antara lain meliputi mentalitas revolusioner, kontrarevolusioner, orang-orang militan, kaum anarkis, perbanditan, pelacuran, petualangan, pembunuhan, kriminalitas, konflik desa-kota, fenomena bunuh diri, ketidakwarasan (gila), budaya populer (budaya pop), penindasan perempuan, pertenungan, aborsi, homoseksualitas, dan kematian.

14.   Sejarah biografi
Merupakan sejarah tentang perjalanan hidup seseorang. Misalnya biografi Ki Hajar Dewantoro, Soeharto dan lain sebagainya.
                           

C.          Gaya penulisan sejarah

Didalam penulisan sejarah kita harus mempunyai kemampuan untuk menyusun fakta yang fragmentatif menjadi tulisan yang sistematis, utuh dan komunikatif. Selain itu gaya atau aturan juga diperlukan dalam hal penulisan sejarah agar menghasilkan histeriografi yang baik.secara umum banyak gaya histeriiografi yang digunakan untuk menyampaikan kebenaran, pesan dari sejarah, atau fakta sejarah secara efektif, relevan, dan detail supaya pembaca sejarah bisa melihat masa lalu dengan jelas.
Gaya penulisan yang berkembang pada saat ini adalah gaya kronologis, eksposisi, mengemukakan pendapat (argumentatif), kritik, dan naratif. Berikut penjabaran dari semua gaya penulisan sejarah.

1.  Gaya Kronologi
G. J. Reiner mendifinisikan penulisan sejarah yang menggunakan kronologis sebagai a narrative of event arranged in their time sequance. Penulisan sejarah bergaya kronologikal ini dibuat untuk melihat peristiwa sejarah melalui urutan waktu kejadian agar dapat menggambarkan apa yang terjadi pada suatu waktu hingga berikutnya.


2.  Gaya Eksposisi
Gaya penulisan ini bermaksud untuk menguraikan, memaparkan, dan menyingkap suatu masalah. Setiap masalah atau segala peristiwa harus diuraikan, disingkap, dan ditulis dengan jelas dan terperinci kepada para pembaca supaya mereka dapat mengetahui dan memahami.
Pengertian gaya eksposisi sepertiyang disebutkan diatas sesuai dengan apa yang diutarakan oleh M. White, exposition in historical writing is a theoty of how we select the cause among contributory causes that are aonnected with the event to be explained in accordance.


3.  Gaya Argumentatif
Maksud dari gaya oenulisan argumentatif adalah bagaimana seorang sejarawan mempertahankan pendapatnya atau mempertahankan pandanganya mengenai suatu kejadian dengan alasan yang kuat dan logis. Histeriografi yang menggunakan gaya argumentatif biasanya memiliki suatu tesis (ide utama) yang hendak dipertahankan oleh seorang sejarawan dengan menggunakan fakta-fakta baru yang ditemukan. Selanjutnya, sejarawan tersebut akan bisa menyangkal pendapat atau pendapat sejarawan lain yang sebelumnya telah menulis peristiwa sejarah tersebut.


4.  Gaya Penulisan Kritik
Maksud dari gaya penulisan kritik adalah mencari kebenaran dari suatu peristiwa sejarah dengan cara menilai dua atau lebih karya sejarah yang mempunyai topik sama. Kritik ini biasanya ditunjukan pada masalah kesahihan sember-sumber sejarah.


5.  Gaya Naratif
Sejarah akan lebh menarik jika kita mengisahkanya dengan gaya story-telling. Gaya ini bertujuan untuk menceritakan bagaimana peristiwa-peristiwa sejarah disusun berdasarkan urutan peristiwa-peristiwa tersebut. Oleh sebab itu, seorang sejarawan yang menggunakan gaya ini dituntut untuk dapat mengingat kejadian-kejadian yang telah berlalu dan menceritakanya secara logis, teratur, dan tersusun.


D.   Tahap Perkembangan Penulisan Sejarah Indonesia

1.  Historiografi Tradisional
Merupakan penulisan sejarah dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam. Ciri-ciri penulisan sejarah tradisional antara lain, Sebagai berikut:
1.Penulisan bersifat istana sentris, yaitu berpusat pada keinginan dan kepentigan raja.
2.Bersifat religio magis, yaitu di hubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal gaib.
3.Bersifat religio sentris (kedaerahan)
4.Raja atau pemimpin dianggap menyukai kekuatan gaib dan charisma (bertuah,sakti)

2.  Historiografi Kolonial
Penulisan sejarah kolonial merupakan penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan. Penulisan sejarah ini pada saat Indonesia berada di bawah pemerintahan kolonial sehingga penulisan sejarah digunakan untuk kepentingan penjajah. Ciri-ciri penulisan sejarah kolonial antara lain:
1.Bersifat Eropa sentries atau Belanda sentries
2.Orang Indonesia hanya dijadikan objek sejarah
3.Tokoh-tokoh sejarah merupakan orang-orang Belanda
4.Permasalahan yang dibahas adalah aktivitas bangsa Belanda serta pemerintahan kolonial
3.  Historiografi Nasional
Merupakan penulisan sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala aktivitasnya, baik politi, ekonomi, sosial, maupun budaya dari sudut pandang bangsa Indonesia.  Ciri-ciri penulisan sejarah nasional antara lain:
1.Bersifat Indonesia sentries
2.Sesuai dengan cara pandang bangsa Indonesia
3.Mengandung character and nation-bulding(pembangunan karakter bangsa)
4.Disusun oleh orang-orang atau penulis-penulis Indonesia sendiri



1 komentar:

  1. Casino Queen, Las Vegas - MapyRO
    Welcome 남양주 출장안마 to Casino Queen, where you'll 춘천 출장안마 enjoy a wide range of games from blackjack 파주 출장안마 and roulette to video poker. 용인 출장샵 Find the perfect place 경상남도 출장안마 to relax.

    BalasHapus