HISTORIOGRAFI
Secara semantik
histeriografi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu history yang berarti sejarah dan grafi yang berarti deskripsi/penulisan. Jadi secara umum penulisan
sejarah atau historiografi adalah
penulisan apa yang terjadi dan dikisahkan ulang demi tujuan tertentu, entah itu
tujuan politik, pendidikan, keilmiahan ataupun hanya hobi belaka. Hampir setiap
masyarakt memiliki penulisan sejarah sendiri. Leopold von Ranke menyatakan
sejarah adalah sesuatu yang benar dan sejarah merupakan penulisan kembali suatu
peristiwa,
atau dengan kata lain penulisan sejarah adalah reskonstruksi peristiwa yang
terjadi pada masa lampau.
Penulisan sejarah atau historiografi sejalan dengan dinamika
masyarakat. Dia adalah ciri khas (representasi) kebudayaan masyarakt tersebut.
Refleksi terhadap apa yang pernah terjadi dalam kebudayaan tersebut.
Histeriografi adalah upaya masyarakat yang sudah mengenal tulisan untuk
menelusuri jejak masa lalunya. Jejak masa lalunya yang bercerai berai ke dalam
berbagai bentuk.
Penulisan merupakan
tahap akhir dalam penelitian sejarah, terutama setelah sumber-sumber kita
peroleh, dikutip sebagai data, diverifikasi lalu digunakan sebagai bahan
penulisan. Penulisan hanya dapat dikerjakan setelah dilakukan penelitian, tanpa
penelitian penulisan hanya berarti reskonstruksi tanpa pembuktian. Penggunaan
sumber kerap kali menjadi faktor yang menentukan dalam penulisan kembali sebuah
peristiwa. Seperti yang diutarakan oleh Garragham,
pengertian histeriografi (penulisan sejarah) adalah “a systematic body of principles and rules designed to aid effectivelly
in gathering the source-materials of history apprising them critically, and
presenting a shyntesis, generally in written form of the result achieved”.
Selain itu, penulisan memerlukan kemampuan menyusun fakta-fakta yang bersifat
fragmentasi itu, kedalamsuatu uraian yang sistematis, utuh dan komunikatif.
B.
Jenis-jenis
penulisan sejarah
1.
Sejarah
lisan
Merupakan
upaya mengetahui kejadian masa lalu yang dilakukan dengan teknik wawancara pada
tokoh atau pelaku sejarah yang berkaitan dengan kejadian atau tema tertentu.
Sejarah lisan dengan demikian memiliki dua fungsi, pertama ia sebagai metode
(cara penulisan sejarah) dan kedua sebagai sumber sejarah.
2.
Sejarah
sosial
Merupakan
penulisan sejarah yang berkaitan dengan tema-tema sosial seperti kemiskinan,
perbanditan, kekerasan, kriminalitas, pelacuran, perlawanan terhadap kolonial,
pertumbuhan penduduk, migrasi, urbanisasi dan sebagainya.
3.
Sejarah
kota
Sebagaimana
sejarah sosial, permasalahan yang menjadi bidang kajian sejarah kota juga
sangat luas. Diantara bidang kajian yang termasuk dalam sejarah kota antara
lain, perkembangan ekologi (lingkungan) kota; transformasi atau perubahan
sosial ekonomi masyarakat kota (termasuk di dalamnya adalah industrialisasi dan
urbanisasi); sistem sosial dalam masyarakat kota; problem-problem sosial
seperti masalah kepadatan dan heterogenitas; dan mobilitas sosial masyarakat
perkotaan. Sejarawan banyak yang memasukkan sejarah kota juga dalam sejarah
sosial atau sejarah lokal.
4.
Sejarah
pedesaan
Sejarah
pedesaan adalah sejarah yang secara khusus meneliti tentang desa atau pedesaan,
masyarakat petani, dan ekonomi petanian.
5.
Sejarah
ekonomi
Sejarah ekonomi
merupakan salah satu unit penulisan sejarah yang mempelajari berbagai faktor
yang menentukan jalannya perkembangan perekonomian (produksi, distribusi dan
konsumsi) suatu masyarakat.
6.
Sejarah
kebudayaan
Merupakan kajian
historis yang membahas tentang pola-pola kehidupan (morfologi budaya) dan
kesenian.
7.
Sejarah
lokal
Beberapa
tema yang merupakan objek penulisan sejarah lokal adalah dinamika masyarakat
pedesaan, interaksi antar suku bangsa dalam masyarakat majemuk, revolusi
nasional di tingkat lokal, dan biografi tokoh-tokoh lokal.
8.
Sejarah
wanita
Bidang kajian dari
sejarah wanita ini antara lain meliputi: tentang peranan wanita dalam berbagai
sektor sosial-ekonomi, biografi tokoh wanita, gerakan-gerakan wanita, sejarah
keluarga dimana peran wanita disini sangat dominan, tentang budaya wanita, dan
tema tentang kelompok-kelompok wanita. Sebagai spesialisasi dalam kajian
sejarah, sejarah wanita dapat dimasukkan dalam sejarah sosial.
9.
Sejarah
agama
Kajian
dalam sejarah agama antara lain meliputi, sejarah awal lahirnya agama-agama
dunia, aliran-aliran keagamaan pada agama-agama tertentu, gerakan-gerakan
keagamaan, pemberontakan ulama dan lain sebaginya
10.
Sejarah
politik
Sejarah
politik merupakan sejarah yang mengkaji tentang masalah-masalah pemerintahan,
kenegaraan (termasuk partai-partai politik) dan power (kekuasaan).
11.
Sejarah pemikiran
Sejarah
pemikiran dapat didefinisikan sebagai the study of the role of ideas in
historical events and process. Secara lebih kongkrit sejarah pemikiran mencakup
studi tentang pemikiran-pemikiran besar, yang berpengaruh pada kejadian
bersejarah, serta pengaruh pemikiran tersebut pada masyarakat bawah.
12.
Sejarah
kuantitatif
Sejarah
kuantitatif adalah penggunaan metode kuantitatif (teknik matematika) dalam
penulisan sejarah. Perbedaannya dengan penulisan sejarah lain (sejarah
kualitatif) dengan demikian terletak pada penggunaan data sejarah. Kalau
sejarah kualitatif datanya berupa deskripsi (berita), peninggalan (bangunan,
foto), pikiran, perbuatan, dan perkataan (sejarah lisan), maka sejarah kuantitatif
datanya berupa angka-angka (misalnya: angka kejahatan, jumlah murid), statistik
(misalnya: harga sembako, perpajakan) dan sensus (misalnya: penduduk, ternak).
13.
Sejarah
mentalitas
Tema-tema
yang menjadi objek studi sejarah mentalitas antara lain meliputi mentalitas
revolusioner, kontrarevolusioner, orang-orang militan, kaum anarkis,
perbanditan, pelacuran, petualangan, pembunuhan, kriminalitas, konflik
desa-kota, fenomena bunuh diri, ketidakwarasan (gila), budaya populer (budaya
pop), penindasan perempuan, pertenungan, aborsi, homoseksualitas, dan kematian.
14.
Sejarah biografi
Merupakan sejarah
tentang perjalanan hidup seseorang. Misalnya biografi Ki Hajar Dewantoro,
Soeharto dan lain sebagainya.
C.
Gaya
penulisan sejarah
Didalam penulisan
sejarah kita harus mempunyai kemampuan untuk menyusun fakta yang fragmentatif
menjadi tulisan yang sistematis, utuh dan komunikatif. Selain itu gaya atau
aturan juga diperlukan dalam hal penulisan sejarah agar menghasilkan
histeriografi yang baik.secara umum banyak gaya histeriiografi yang digunakan
untuk menyampaikan kebenaran, pesan dari sejarah, atau fakta sejarah secara
efektif, relevan, dan detail supaya pembaca sejarah bisa melihat masa lalu
dengan jelas.
Gaya penulisan yang
berkembang pada saat ini adalah gaya kronologis, eksposisi, mengemukakan
pendapat (argumentatif), kritik, dan naratif. Berikut penjabaran dari semua
gaya penulisan sejarah.
1.
Gaya
Kronologi
G.
J. Reiner mendifinisikan penulisan sejarah yang
menggunakan kronologis sebagai a
narrative of event arranged in their time sequance. Penulisan sejarah
bergaya kronologikal ini dibuat untuk melihat peristiwa sejarah melalui urutan
waktu kejadian agar dapat menggambarkan apa yang terjadi pada suatu waktu
hingga berikutnya.
2.
Gaya
Eksposisi
Gaya penulisan ini
bermaksud untuk menguraikan, memaparkan, dan menyingkap suatu masalah. Setiap
masalah atau segala peristiwa harus diuraikan, disingkap, dan ditulis dengan
jelas dan terperinci kepada para pembaca supaya mereka dapat mengetahui dan
memahami.
Pengertian gaya
eksposisi sepertiyang disebutkan diatas sesuai dengan apa yang diutarakan oleh M. White, exposition in historical writing is a theoty of how we select the cause
among contributory causes that are aonnected with the event to be explained in
accordance.
3.
Gaya
Argumentatif
Maksud dari gaya
oenulisan argumentatif adalah bagaimana seorang sejarawan mempertahankan
pendapatnya atau mempertahankan pandanganya mengenai suatu kejadian dengan
alasan yang kuat dan logis. Histeriografi yang menggunakan gaya argumentatif
biasanya memiliki suatu tesis (ide utama) yang hendak dipertahankan oleh
seorang sejarawan dengan menggunakan fakta-fakta baru yang ditemukan.
Selanjutnya, sejarawan tersebut akan bisa menyangkal pendapat atau pendapat
sejarawan lain yang sebelumnya telah menulis peristiwa sejarah tersebut.
4.
Gaya
Penulisan Kritik
Maksud dari gaya
penulisan kritik adalah mencari kebenaran dari suatu peristiwa sejarah dengan cara
menilai dua atau lebih karya sejarah yang mempunyai topik sama. Kritik ini
biasanya ditunjukan pada masalah kesahihan sember-sumber sejarah.
5.
Gaya
Naratif
Sejarah akan lebh
menarik jika kita mengisahkanya dengan gaya story-telling.
Gaya ini bertujuan untuk menceritakan bagaimana peristiwa-peristiwa sejarah
disusun berdasarkan urutan peristiwa-peristiwa tersebut. Oleh sebab itu,
seorang sejarawan yang menggunakan gaya ini dituntut untuk dapat mengingat
kejadian-kejadian yang telah berlalu dan menceritakanya secara logis, teratur,
dan tersusun.
D.
Tahap
Perkembangan Penulisan Sejarah Indonesia
1.
Historiografi
Tradisional
Merupakan penulisan sejarah dari
zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam. Ciri-ciri penulisan sejarah
tradisional antara lain, Sebagai berikut:
1.Penulisan bersifat istana sentris,
yaitu berpusat pada keinginan dan kepentigan raja.
2.Bersifat religio magis, yaitu di
hubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal gaib.
3.Bersifat religio sentris
(kedaerahan)
4.Raja atau pemimpin dianggap menyukai
kekuatan gaib dan charisma (bertuah,sakti)
2.
Historiografi
Kolonial
Penulisan sejarah kolonial merupakan
penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan. Penulisan sejarah ini pada
saat Indonesia berada di bawah pemerintahan kolonial sehingga penulisan sejarah
digunakan untuk kepentingan penjajah. Ciri-ciri penulisan sejarah kolonial
antara lain:
1.Bersifat
Eropa sentries atau Belanda sentries
2.Orang
Indonesia hanya dijadikan objek sejarah
3.Tokoh-tokoh
sejarah merupakan orang-orang Belanda
4.Permasalahan
yang dibahas adalah aktivitas bangsa Belanda serta pemerintahan kolonial
3.
Historiografi
Nasional
Merupakan penulisan sejarah yang
mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala aktivitasnya,
baik politi, ekonomi, sosial, maupun budaya dari sudut pandang bangsa
Indonesia. Ciri-ciri penulisan sejarah nasional antara lain:
1.Bersifat Indonesia sentries
2.Sesuai dengan cara pandang bangsa
Indonesia
3.Mengandung character and
nation-bulding(pembangunan karakter bangsa)
4.Disusun oleh orang-orang atau penulis-penulis
Indonesia sendiri
Casino Queen, Las Vegas - MapyRO
BalasHapusWelcome 남양주 출장안마 to Casino Queen, where you'll 춘천 출장안마 enjoy a wide range of games from blackjack 파주 출장안마 and roulette to video poker. 용인 출장샵 Find the perfect place 경상남도 출장안마 to relax.